ASUHAN
KEPERAWATAN
PADA KASUS APPENDICITIS
DI RUANG ICU PKU
MUHAMMADIYAHGOMBONG
Di
susun Oleh :
Nama : ira indra imawati
NIM : A1.0800446
PRODI
S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2010
A. PENGKAJIAN
Tanggal masuk : Sabtu,
20 November 2010 Jam 09.00 WIB
Ruang : ICU
Tanggal pengkajian : Senin,
22 November 2010 Jam 07.30 WIB
Pengkaji :
ira indra imawati
B. DATA SUBYEKTIF
- Idenditas
pasien
Nama : An. A
Umur :
13 tahun
JK :
Laki - laki
Agama : Islam
Alamat :
Sidoluhur 3/1 Ambal
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMP
Suku :
Jawa
No RM : 811896
- Idenditas
penanggung jawab
Nama : Tn. T
Umur :
39 tahun
JK :
Laki –laki
Agama : Islam
Alamat :
Sidoluhur 3/1 Ambal
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SD
Suku :
Jawa
Hubungan dengan klien: Anak kandung
C. KELUHAN UTAMA
Nyeri
perut bagian kanan bawah
D. RIWAYAT KESEHATAN
- Riwayat
kesehatan sekarang
Pasien
datang ke IGD PKU Muhammadiyah gombong
pada tanggal 20 November 2010
Jam 09.10 WIB dengan keluhan nyeri perut
kanan bawah di hypogastric sejak hari Rabu atau 3 hari sebelum masuk RS.
- Riwayat
kesehatan dahulu
Pasien
dan keluarga mengatakan sebelumnya belum pernah dirawat di RS dengan penyakit
tersebu ttetapi
pernah berobat di Puskesmas sebelum masuk RS dengan keluhan nyeri tetapi
setelah obatnya habis nyerinya kambuh lagi.
- Riwayat
kesehatan keluarga
Di
dalam keluarga pasien tidak ada yang pernah menderita penyakit seperti yang
diderita oleh pasien saat ini dan tidak ada yang mengidap penyakit keturunan
seperti DM, TBC, jantung dan hipertensi.
E. PEMENUHAN KEBUTUHAN
DASAR
- Pola
pernapasan
Sebelum sakit :
Pasien tidak mengalami gangguan dalam bernafas
Saat dikaji : Pasien tidak mengalami gangguan
dalam bernafas, tidak menggunakan alat
bantu pernafasan
- Pola
Nutrisi
Sebelum sakit : Pasien makan 3x sehari, porsi ± 10 sendok
dan minum air putih ±1000cc
Saat dikaji : Pasien makan bubur halus dari RS 3x
sehari, porsi ± 4 sendok dan minum air
putih 4 gelas 800cc
- Pola
Eliminasi
Sebelum sakit : Pasien BAB 1x/ hari tidak ada keluhan,
BAK 5-7 x/hari
Saat dikaji : Pasien belum BAB, BAK 3-4x/hari, total urine ± 600cc/hari
- Pola
Mobilisasi
Sebelum sakit : Pasien melakukan aktivitas dengan dibantu
keluarga
Saat dikaji : Pasien tidak dapat melakukan aktivitas karena sakit
dan dibantu perawat dan keluarga
- Pola
istirahat dan Tidur
Sebelum sakit : Pasien tidur malam 7-8 jam sehari
Saat dikaji : Pasien susah tidur karena sakit tidur 3-4 jam sehari
- Pola
Personal Hygiene
Sebelum sakit : Pasien mandi 2x sehari menggunakan
sabun, gosok gigi dan keramas 2x/minggu
Saat
dikaji : Pasien di seka keluarganya,
pasien gosok gigi dibantu keluarganya
- Kebutuhan
Berpakaian
Sebelum sakit : Pasien dapat mengenakan pakaian sendiri
tanpa bantuan
Saat dikaji : Pasien mengenakan pakaian dibantu
keluargaya
- Kebutuhan
Rasa Aman dan Nyaman
Sebelum
sakit :Pasien merasa nyaman saat berada
di rumah bersama keluarga
Saat dikaji : Pasien merasa kurang nyaman karena nyeri
perut yang dirasakan
- Komunikasi dengan Orang Lain
Sebelum sakit : Lancar, tidak ada hambatan dalam
berkomunikasi dengan orang lain, menggunakan bahasa jawa
Saat dikaji : Pasien enggan berkomunikasi dengan orang lain
- Kebutuhan
Spiritual
Sebelum sakit : Pasien menjalankan sholat 5 waktu
Saat dikaji : Pasien tidak dapat beribadah seperti
biasanya dan hanya berbaring ditempat tidur
- Kebutuhan
Bekerja
Sebelum
sakit : Pasien bisa berangkat sekolah
mengikuti kegiatan belajar dan membantu orang tua
Saat dikaji : Pasien hanya beristirahat di tempat
tidur dantidak dapat mengikuti kegitan
belajar.
- Mempertahankan
Suhu Tubuh dalam Batas Normal
Sebelum sakit : Pasien memakai selimut jika dingin,
memakai pakaian yang tipis dan memakai kipas angin saat merasa panas
Saat dikaji : Pasien memakai selimut jika dingin dan
memakai kipas dan memakai baju saat merasa panas
- Kebutuhan
Bermain dan Rekreasi
Sebelum sakit : Pasien menonton TV bila merasa jenuh
Saat dikaji : Pasien hanya berbaring dan beristirahat di tempat tidur
- Keingintahuan
Sebelum sakit : Pasien mendapatkan informasi dan ilmu
pengetahuan dari bangku sekolah dan TV
Saat dikaji : Pasien mendapatkan informasi
mengenai penyakit yang dialami dari perawat
F. DATA OBYEKTIF
1) Pemeriksaan
Umum
a. Kedaan umum : Lemas
b. Kesadaran : Composmentis
M:6 V: 5 E:4 Jumlah:15
c. Tanda-tanda vital : - TD: 100/70 Mm/Hg
- S :
36.2ºC
- N :
80 x/mnt
- RR: 21 x/mnt
2) Pemeriksaan
fisik
a. Kepala : Bentuk mesochepal, rambut lurus,hitam , dan kelihatan
bersih
b. Muka : Simetris, pucat(-), tidak ada edema,tidak ada cyanosis
c. Mata :
Pupil isokor, sklera ikterik, konjungtiva anemis dan tidak ada gangguan
penglihatan
d. Hidung : Simetris, tidak ada polip
e.
Mulut : Mukosa bibir kering,
tidak ada stomatitis, lidah kotor dan gigi kelihatan bersih
f. Telinga : Simetris, tidak terdapat serumen berlebih
g. Leher :
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
h. Dada :
Simetris, tidak ada retraksi dada saat bernafas, tidak ada bunyi ronchi maupun
wheezing,tidak ada pembesaran
i. Abdomen : I : Tidak terdapat pembesaran, datar
P: Teraba massa, nyeri tekan kanan bawah di
hypogastric
P: Bunyi tympani (+)
A: Peristaltik (+)
j. Ekstremitas : Ekstremitas atas simetris, tidak ada edema dan ada gangguan gerak pada ekstremitas bawah
bagian kanan
k. Genetalia : bersih,tidak terpasang DC
3)
Pemeriksaan penujang
Laboratorium:
·
Pemeriksaan darah rutin
( 20-11-2010 )
HbsAg : negative
Widal
: negative
Gol
darah : 0
LED : 30 mm/jam
Jenis
|
Kadar
|
Kadar normal
|
Lekosit
Lymfosit
Monosit
Segmen
Eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit
MCV
MCH
MCHC
RDW
Trombosit
MPV
SGOT
SGPT
|
10.2
k/uL
1.3
R2 11.8 % L
0.6
R2 5.9 % M
8.2
R2 82.3 %G
3.99
M/uL
10.9
g/dL
33.6
%
84.1
fL
27.3
fL
32.4
g/dL
14.2
%
274.
k/uL
6.6
fL
19.8
u/L
9.1
u/L
|
4.1
- 10.9 k/uL
0.6
- 4.1 22.0 - 40.0 % L
0.0
- 1.8 0.1 - 18.0 % M
2.0
- 7.8 36.0 - 66.0 % G
4.20
- 6.30 M/uL
12.0
- 18.0 g/dL
37.0
- 51.0 %
80.0
- 97.0 fL
26.0
- 32.0 pg
31.0
- 36.0 g/dL
11.5
- 14.5 %
150.
- 440. k/uL
0.0
- 99.8 fL
1.0-38.0
u/L
1.0-41.0
u/L
|
·
USG Abdomen ( 21-11-2010)
Hasil:
-
Mengarah ke gambaran
appendicitis akut
-
Cairan retro urinaria
ditepi appendix
-
Tak tampak kelainan
pada renal, VU,hepar dan UF
-
Distensi parsail
intestinal
Therapi
-
Infus RL 20 tpm
-
Injeksi ketorolac 2x1
ampul
-
Injeksi Genta 2x1 ampul
-
Injeksi Ceftriaxone 1x2
gram
-
Injeksi Metronidazole
2x500 mg
G. ANALISA DATA
Tgl
|
Data Fokus
|
Pathway
|
Etiologi
|
Problem
|
9/2
10
9/2
10
|
Ds :
Pasien
mengatakan nyeri perut bagian kanan bawah,
Skala nyeri 8
Do
:
-
Klien tampak lemas
-
Ekspresi wajah
kesakitan pada saat nyeri perut.
-
Wajah tampak pucat
-
Apabila perutnya mau
di pegang tangan menutupi perutnya /menghindari nyeri
-
TTV
TD:
100/70 Mm/Hg; S: 36.2ºC; N: 80 x/mnt; RR: 21 x/mnt
·
Hasil USG Abdomen :
-
Mengarah ke gambaran
appendicitis akut
-
Cairan retro urinaria
ditepi appendix
-
Tak tampak kelainan
pada renal, VU,hepar dan UF
-
Distensi parsial
intestinal
Ds :
Pasien
dan keluarga mengatakan belum BAB selama 4 hari.
Do :
-
Teraba massa di
abdomen
-
Klen tampak lemas
-
Wajah tampak pucat
-
Klen hanya berbaring
di tempat tidur
|
Infeksi akibat
bakteri,virus,jamur
Apendiksitis
Inflamasi
Edema (Berisi pus)
Infeksi
Apendik (bawah kanan
ronggan abdomen
Rangsang syaraf
reseptor
Nyeri
Infeksi akibat
bakteri,virus, jamur
Apendiksitis
Inflamasi
Edema(berisi pus)
Infeksi
Bakteri flora usus
meningkat
Konstipasi
|
Distensi
jaringan usus oleh inflamasi
Kelemahan
otot abdomen
|
Gangguan
rasa nyaman Nyeri Akut
Konstipasi
|
Prioritas
Diagnosa Keperawatan
1) Gangguan
rasa nyaman nyeri akut b.d distensi jaringan usus oleh inflamasi
2) Konstipasi
b.d Kelemahan otot abdomen
H. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tgl
|
DIAGNOSA
|
TUJUAN ( NOC )
|
INTERVENSI (NIC)
|
||||||||||||
9/2
10.
9/210
.
|
Gangguan
rasa nyaman nyeri akut b.d distensi jaringan usus oleh inflamasi
Konstipasi
b. d kelemahan otot abdomen
|
Menunjukan tingkat nyeri dibuktikan
dengan indikator sebagai berikut (1-5: ekstrem, berat, sedang, ringan, tidak
ada). Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam, diharapkan nyeri
akan berkurang dengan KH :
Menunjukan eliminasi defekasi di buktikan dengan
indikator gangguan berikut ini(1-5: ekstrem. Berat, sedang, ringan atau tidak
) Setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan pasien
akan menunjukan eliminasi defekasi dengan KH:
|
1.
Kaji skala nyeri
2.
Monitor TTV
3.
Beri posisi yang nyaman untuk pasien
4.
Lakukan distraksi
relaksasi.
5.
Kolaborasi dalam
pemberian obat sesuai indikasi
1. Kaji
TTV
2. Kaji
keluhan pasien
3. Kaji
harapan pasien tentang fungsi defekasi normal.
4. Observasi,
dokumentasi dan laporkan permintaan laksatif,enema/supositoria.
5. Pantau
pergerakan defekasi meliputi frekuensi, konsistensi, bentuk, volume dan warna
dengan tepat.
6. Perhatiakn
masalah defekasi yang telah ada sebelumnya, rutinitas defekasi,dan penggunaan
laksatif.
7. Instruksikan
kepada pasien dan keluarga tentang diet, asupan cairan, aktivitas, latihan
serta konsekuensi menggunakan laksatif.
8. Kolaborasikan
dengan dokter dalam pemberian obat.
|